Pada peringatan HUT ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berlangsung di Monumen
Nasional (Monas), Jakarta, atraksi penerjun payung menjadi salah satu daya tarik utama. Acara
yang digelar Sabtu ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara, serta
beberapa pejabat tinggi militer. Peringatan kali ini tidak hanya menunjukkan kekuatan militer,
tetapi juga membawa pesan simbolis tentang persatuan dan semangat kebangsaan.
Salah satu momen paling menarik adalah ketika para penerjun payung dari Polri mengibarkan
kain besar bergambar Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di langit
Monas. Aksi ini disambut meriah oleh para peserta yang hadir, menciptakan suasana heroik dan
menggugah rasa nasionalisme. Selain itu, penerjun payung dari TNI membawa bendera matra
darat, laut, dan udara, serta bendera Merah Putih, memperkuat kesan patriotisme yang ingin
disampaikan dalam acara tersebut​.
Aksi penerjunan ini tidak hanya menonjolkan keberanian dan keterampilan para prajurit, tetapi
juga memperlihatkan upaya untuk membangun citra persatuan dan solidaritas di tengah
masyarakat. Kehadiran gambar Presiden dan Menteri Pertahanan, yang dianggap sebagai simbol
pemimpin nasional, seolah mengirimkan pesan bahwa kekuatan militer Indonesia siap
mendukung stabilitas negara di bawah kepemimpinan mereka.
Selain atraksi terjun payung, acara HUT TNI ini juga menampilkan berbagai demonstrasi
keterampilan militer, termasuk bela diri dan parade senjata. Keterlibatan ribuan prajurit dari tiga
matra (darat, laut, dan udara) menjadi bukti kesiapan militer Indonesia dalam menghadapi
berbagai tantangan keamanan, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.
Demonstrasi seperti ini diharapkan tidak hanya meningkatkan semangat patriotisme, tetapi juga
memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa TNI dan Polri senantiasa siap menjaga
kedaulatan dan keamanan negara.
